This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Minggu, 01 Mei 2011

Pertamina Vs Petronas


Bagi seluruh rakyat Indonesia, nama  Pertamina bukanlah hal asing lagi. Dari sabang sampai merauke semuanya tahu bahwa PT pertamina (Persero) adalah perusahaan Negara yang mengurusi Sumber daya Migas kita. Keberlangsungan energi kita tidak terlepas dari peranan pertamina sebagai salah satu pihak yang terlibat langsung dalam pendayagunaan energi di Indonesia. Kalau Indonesia punya Pertamina, tetangga kita Malaysia juga punya perusahaan yang sama yaitu Petronas. Malaysia memberikan kepercayaan penuh dan hak istimewa kepada petronas untuk mengelola Migasnya. Uniknya, Petronas yang lahir belakangan dan lebih muda dari Pertamina ternyata menduduki peringkat 18 (tahun 2006), 17 (tahun 2007) dari PIW (petroleum intelligent weekly,2007) berdasarkan PIW index sedangkan Indonesia hanya mampu mencapai peringkat 30 (tahun 2006 dan 2007).
Sejarah Pertamina
Nama Pertamina pertama sekali lahir pada tahun 1968. Waktu itu 2 buah Perusahaan Negara yang bernama PN Pertamin dan PN Permina dimerger menjadi satu. Perusahaan baru hasil merger ini diberi nama PN Pertamina. Dalam perkembangan selanjutnya PN pertamina berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) seperti yang sekarang kita kenal.
Semenjak tahun 1968 – 2001, Pertamina tidak telalu berkembang dan masih kalah pamor dengan perusahaan-perusahaan migas multinasional lainnya yang beroperasi di Indonesia. Keuntungan yang diperoleh ternyata tidak mampu menyejahterakan rakyat Indonesia. Pengelolaan perusahaan yang masih jauh dari professional juga ikut berpengaruh terhadap kinerja Pertamina waktu itu.
Pada tahun 2001 terjadi reformasi besar-besaran dalam tubuh pertamina dengan dilakukannya Restrukturisasi Korporate Pertamina sesuai dengan undang-undang no 22 tahun 2001. Dengan adanya perubahan dalam tubuh pertamina ini dan juga dengan dukungan penuh dari pemerintah, kini pertamina sudah menjadi produsen minyak nomor 2 di Indonesia dengan produksi 128 ribu barel perhari dan juga produsen gas nomor 2 dengan produksi 885 MMSCFD (WP&B 2008). Sedikit demi sedikit kini Pertamina mencoba untuk mengejar ketinggalannya.
Sejarah Petronas
Pada tahun 1973 terjadi krisis minyak yang ikut melanda Malaysia. Krisis ini ternyata mampu menyadarkan pemerintah Malaysia akan pentingnya pengelolaan sumber daya alamnya sendiri. Pada 17 agustus 1974, dengan menggunakan perangkat hukum, melalui UU, Malaysia mendirikan Petronas dengan tujuan untuk menjamin sumber daya Migas nasional dikembangkan sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi bangsa.
Petronas mempunyai hak istimewa untuk melakukan proses pengilangan minyak dan memproduksi petrokimia. Petronas ditetapkan secara integrated sebagai entitas bisnis bidang migas dalam spectrum yang luas dalam bisnis minyak baik sector hulu maupun hilir. Pada dasarnya, Malaysia belajar mengelola perminyakan dari Indonesia dengan mengadopsi Production Sharing Contract (PSC) yang semula dicetuskan oleh Indonesia dan diterapkan di Pertamina. Tetapi dengan kerjasama Petronas dengan pemerintahnya serta iklim investasi di Malaysia yang lebih baik maka Malaysia lebih berhasil dalam mengaplikasikannya.
Beberapa Tugas yang harus dilakukan Petronas adalah : memberikan nasehat kepada pemerintah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perminyakan, menarik investor asing di sektor perminyakan, merumuskan kebijakan, perencanaan dan strategi dalam pengelolaan sumber daya migas nasional, melakukan hubungan jangka panjang dalam eksplorasi sumberdaya melalui pembentukan PSC, menjamin pengembalian/penghargaan yang adil pada investor yang berhasil berdasarkan kelayakan prospek/tingkat resiko, mendorong investasi berkelanjutan untuk mempertahankan produksi.
Pertamina VS Petronas
Kalau kita bandingkan pertamina dengan petronas, rasanya sungguh tidak mengenakkan. Pertamina lahir lebih dahulu, mencetuskan dan menerapkan system Production Sharing Contract lebih awal, tetapi ternyata malah Petronas yang lebih Berjaya. Hal ini bukan hanya karena Petronas berhasil mengimplementasikan system PSC dengan sangat baik, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
  1. Malaysia menggunakan hasil minyaknya untuk pendidikan dan mengembangkan kemampuan nasionalnya. Sedangkan Indonesia menggunakannya untuk subsidi BBM, membayar hutang dan korupsi
  2. Terdapat kritik bahwa birorat di Indonesia punya kecenderungan tidak biasa bekerja sama (sering disebut dengan egoisme sektoral, egoism profesi dsb).
  3. Pemerintah Malaysia pada saat ini hanya memberikan subsidi sekitar Rp 800,00/liter untuk harga minyak berapapun (harga BBM di Malaysia sekarang sekitar Rp 7750,00/liter). Disamping itu, Petronas juga mengelola banyak lapangan migas di luar negeri. Pada tahun 2000, Petronas tercatat beroperasi di 24 negara.
  4. Budaya birokrasi baik di pemerintahan maupun perusahaan milik Negara lebih mendukung kemajuan bangsa. Salah satu penyebab pertamina kurang maju pada waktu itu adalah karena bersifat dan bermental Juragan. Pertamina tidak punya keinginan untuk melakukan sesuatu sendiri. Kalau bisa semuanya dilakukan oleh pihak ketiga baik di sektor hulu maupun hilir.
  5. Budaya pemimpin Indonesia zaman dulu yang tidak suka dikritik dan menganggap dirinya paling benar juga ikut menghambat perkembangan Pertamina. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang terjadi di Pemerintah maupun di Badan Usaha Milik Negara sama sekali tidak mendorong kompetisi, malah mendorong ketidakefisiensian.
  6. Petronas hanya bertanggung jawab kepada perdana menteri, dulu Pertamina seperti itu juga menurut UU 8/1971 tapi praktiknya ada DKPP (dewan Komisaris Perusahaan Pertamina) yang terdiri dari 5 menteri yang secara operasional mengendalikan pertamina. Hal ini menyebabkan berbelit-belitnya dalam pengambilan setiap keputusan dan menghambat dalam pengurusan beragam perizinan.

sumber http://fatarana.wordpress.com/2010/02/04/pertamina-vs-petronastetangga-yang-berbeda-nasib/

    4 Serangga yang Selalu Dibenci Tapi Bermanfaat

    Beberapa jenis serangga dibenci karena menjijikkan dan kadang-kadang menularkan kuman penyebab berbagai penyakit mematikan. Di sisi lain, ternyata keberadaannya memberikan manfaat tertentu bagi ekosistem global.

    Dikutip dari Health24, 4 jenis serangga yang selalu dibenci tetapi tidak bisa begitu saja dimusnahkan dari muka bumi adalah sebagai berikut :

    1. Nyamuk
    Selain menularkan malaria, nyamuk juga menularkan beberapa penyakit mematikan lainnya seperti demam berdarah, chikungnya dan kaki gajah. Tanpa ada kuman yang ditularkan, gigitannya itu sendiri sudah sangat menyebalkan karena memicu gatal-gatal dan bintik kemerahan.

    Namun beberapa spesies membutuhkan nyamuk dan larva atau jentik-jentiknya untuk dimakan. Misalnya katak, kelelawar, bahkan tumbuhan seperti kantong semar. Tanpa ada nyamuk, kepunahan atau pola migrasi satwa liar bisa terpengaruh.

    2. Belatung
    Dalam film-film horor, belatung selalu digambarkan sebagai pemakan bangkai yang menyeramkan sekaligus menjijikkan. Bahkan kadang berlebihan, kemunculannya pada mayat sering diidentikkan sebagai azab orang berdosa.

    Padahal dalam ilmu pengetahuan, belatung bisa dimanfaatkan untuk praktik pengobatan yang disebut maggot debridement therapy (MDT). Belatung yang merupakan larva lalat atau kumbang itu ditaruh di sebuah luka dengan cara tertentu agar tidak menyebar, sehingga bisa memangsa bakteri penyebab infeksi.

    3. Lalat
    Di mana ada sampah dan bau busuk, di situlah lalat akan selalu muncul. Kesan jorok sudah pasti melekat pada serangga terbang yang sulit sekali ditangkap dengan tangan kosong tersebut.

    Sama seperti nyamuk, lalat juga dibutuhkan oleh beberapa spesies sebagai makanan utama. Selain itu, telur lalat akan menetas menjadi belatung dan membantu penguraian sampah dan material organik yang mengotori lingkungan.

    4. Kecoa
    Permukaan tubuh yang mengkilap tidak mengurangi kesan jorok serangga yang satu ini. Warna hitam dan antena kecoa yang selalu bergerak sering merangsang refleks untuk mengambil sapu lalu memukulkannya.

    Padahal sebenarnya kecoa memiliki perilaku hidup bersih yang setara dengan kucing, yakni sering menjilati tubuhnya sendiri agar selalu higienis. Di samping itu penelitian membuktikan otak kecoa mengandung senyawa antibakteri yang bisa membasmi kuman super (superbug).

    Alasan Mengapa Komputer Harus di Shut Down Setelah Selesai Menggunakannya

    shutdown








    Setiap kali kita menggunakan komputer, setelah selesai kita waijb melakukan proses shutdown. namun, biasanya beberapa user kadang suka males menunggu proses shutdown yang agak lama, jadi langsung saja matiin dari tombol power atau dari stop kontaknya.
    Nah bagi yang pernah melakukannya disarankan untuk baca pembahasan ini. Bila kita terlalu sering mematikan komputer dengan cara mematikan hubungan listrik ke komputer tanpa melakukan proses Shutdown, ada beberapa kendala yang akan terjadi :
    1. Pada saat proses Shut down komputer akan meregistrasi ulang komponen komputer yang terpakai (digunakan) dan software serta data yang dipakai atau yang di delete.
    Kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka komponen atau software serta data yang digunakan tidak dapat disimpan kedalam registri, sehingga bila terjadi masalah padakomputer maka komputer tidak dapat menjalankan system recovery berdasarkan tanggal atau waktu yang di tetapkan.
    2. Pada saat proses Shutdown, processor memberikan perintah kepada bios untuk menghentikan segala pekerjaan-pekerjaan komponen peralatan, sehingga arus atau daya yang terpakai diputus secara normal.
    Tapi kalau kita mematikan langsung maka komponen komputer secara mendadak mati tanpa pemutusan arus secara normal sehingga lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada komponen komputer.
    3. Pada saat proses Shutdown fan komputer akan bekerja dua kali lebih cepat untuk proses pendinginan processor, kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka pendinginan processor tidak bekerja secara normal maka lama-kelamaan processor bisa rusak.
    4. Pada saat proses Shutdown system memory akan dikosongkan, sehingga pada saat komputer dipakai lagi maka memory sudah benar-benar dalam keadaan refresh, kalau kita mematikan komputer secara langsung maka besar kemungkinan memory bisa rusak.
    5. Pada saat proses Shutdown hard disk bekerja untuk menyimpan data yang diperintahkan processor serta menyalin data komponen serta software kedalam registrasikomputer, kemudian head hard disk akan kembali ke posisi awal (ke posisi tidak membaca hard disk).
    Kalau kita mematikan komputer secara langsung maka selain data komponen dan software tidak tersimpan pada registry, juga posisi head hard disk berada di tengah-tengah silinder hard disk, sehingga pada saat dihidupkan kembalikomputer dapat merusak silinder hard disk sehingga terjadi Bad sector hard disk, lama kelamaan akan menyebabkan hard disk rusak.
    Itulah sebabnya mengapa pada saat proses Shutdown komputer lama untuk mati. Oleh sebab itu hendaknya jika mematikan komputer harus melakukan proses Shutdown terlebih dahulu, bila kita tidak ingin ada masalah kerusakan pada system komputer, baik software maupun hardware nya.



    sumber http://kir-31.blogspot.com/2011/01/alasan-mengapa-komputer-harus-di-shut.html